BAB I
PENDAHULUAN
Kekhalifah Umayyah merupakan dinasti (mulk) pertama dalam
sejarah Islam. Kekhalifahan Umayyah berlangsung dari 661-750 M. Umayyah diambil
dari nama Umayyah ibn Abdi Syam ibn Abdi Manaf, yaitu seorang pemimpin suku
Qurays di jaman jahiliyah. Mereka adalah keturunan Umayyah yang masih memiliki
ikatan keluarga dengan pendahulu Nabi Muhammad SAW. Naiknya Bani Umayyah ke
puncak kekuasaany di mulai oleh Mu’awiyah aibn Abi Sufyan yang diduga mempunyai
hubungan yang sangat erat (nepotisme) dengan khalifah Usman bin Affan.
Mu’awiyah diberi jabatan sebagai gubernur Syiria (Damaskus) ketika itu.[1]
Setelah Usman dibunuh, Ali dibaiat menjadi khalifah pengganti
Usman. Mu’awiyah yang merupakan oposisi menjadi musuh dan lawan Ali. Apalagi
tuntutan terhadap penyelesaian pembunuhan Usman tidak berhasil dibongkar oleh Ali.
Kemudian ia terus melakukan perlawanan setelah peristiwa tahkim yanga
dikabulkan oleh Ali. Keberanian Ali untuk memutuskan tahkim yang
kemudian dimenangkan oleh kubu Mu’awiyah malah menimbulkan perseteruan.[2]
Sehingga terjadilah banyak pemberontakan yang menyebabkan
berkobarnya peperangan. Hingga Khalifah Ali wafat dan di gantikan Hasan.
Pemerintahan Hasan yang lemah memudahkan Bani Umayyah untuk merebut
pemerintahan. Akhirnya kekhalifahan jatuh ke tangan Bani Umayyah dan pusat
pemerintahan di pindahkan ke Damaskus( tempat Umayyah menjadi gubernur).
PEMBAHASAN
1.
Peradaban
Islam masa Dinasti Bani Umayyah
Memasuki masa kekuasaan Muawiyah yang menjadi awal kekuasaan Bani
Umayyah pemerintahan yang bersifat Demokratis berubah menjadi Monarchiteridetis
(kerajaan turun temurun). Yang dimulai ketika Muawiyah mewajibkan rakyatnya
setia kepada anaknya, Yazid. Dia tetap menggunakan istilah “Khalifah” dalam
pemerintahannya, akan tetapi dia memberikan intepretasi baru dalam jabatannya
“Khalifah Allah” yang berarti penguasa yang diangkat Allah.
Raja-raja yang berkuasa : 14
khalifah
1.
Muawiyyah
ibn Abi Sufyan (41-60 H/ 661-689 M )
2.
Yazid
ibn Muawiyah/ Yazid I (60-64 H/ 680-683 M )
3.
Muawiyah
ibn Yazid/ Muawiyah II (64 H/ 683-684 M )
4.
Marwan
ibn al- Hakam/ Marwan I (64-65 H/ 684-685 M )
5.
Abdul
Malik ibn Marwan (65-86 H/ 685-705 M )
6.
Al
–Walid ibn Abdul Malik/ Al- Walid I (86-96 H/ 705-715 M)
7.
Sulaiman
ibn Abdul Malik (96-99 H/ 715-717 M )
8.
Umar
bin Abdul Aziz (99-101H/ 717-720 M)
9.
Yazid
ibn Abdul Malik/ Yazid II (101-105 H/ 720-724 M)
10.
Hisyam
ibn Abdul Malik (105-125 H/ 724-743 M)
11.
Al-Walid
ibn Yazid / Al-Walid II (125-126 H/ 743-744 M)
12.
Yazid
ibn Al-Walid/ Yazid III (126 H/ 744 M)
13.
Ibrahim
ibn Al-Walid (126 H/ 744 M)
14.
Marwan
ibn Muhammad / Marwan II (126-132 H/ 744-750 M)
A.
Perluasan
Wilayah dan Kemajuan Peradaban
Dizaman
Muawiyah, Tunesia dapat ditaklukkan. Disebelah timur Muawiyah dapat menguasai
daerah Khurasan sampai ke sungai Oxus dan Afganistan ke Kabul. Ekspansi ke
Timur yang dilakukan Muawiyah kemudian dilanjutkan oleh Khalifah Abdul Malik.
Pada zaman Abdul Malik pemerintahannya tentram, makmur, dan tertib, pada masa
pemerintahannya kurang lebih 10 tahun tercatat sesuai ekspedisi militer[3].
Di zaman Umar
bin Abdul Aziz, serangan dilakukan di Prancis yang dipimpin oleh Rahman Ibnu
Abdullah Al Ghofiqi. Ia mencoba menyerang kota Tours, dalam peperangan ini Al
Ghofiqi terbunuh dan tentara mundur dan kembali ke Spanyol. Disamping daerah
tersebut, pulau yang terdapat di laut tengah juga jatuh ke tangan Islam.
Keberhasilan
beberapa daerah, kekuasaan Islam betul-betul sangat luas. Bani Umayyah juga
banyak berjasa dalam pembangunan di berbagai bidang. Muawiyah mendirikan dinas
pos dan tempat tertentu dengan menyediakan kuda dan peralatannya, dia juga
menertibkan angkatan bersenjata dan mencetak uang. Pada masanya, jabatan khusus
seorang hakim berkembang menjadi profesi sendiri. Khalifah Abdul Malik juga
melakukan pembenahan adminitrasi pemerintahan dan memberlakukan bahasa Arab
sebagai bahasa resmi. Khalifah Walid bin Walid, membangun panti-panti untuk
orang cacat dan homanisnya digaji oleh Negara, dia juga membangun jalan raya,
pabrik, gedung pemerintahan dan masjid. Keberhasilan yang dicapai dinasti
Umayah tak berarti bahwa politik dalam negeri dapat dianggap stabil.
Yazid diangkat
sebagai putera mahkota, mengakibatkan terjadinya perang saudara. Pada tahun
1680 M, ia pindah dari Mekkah ke Kuffah atas perintah syi’ah dan mereka
menyangka Husein sebagai khalifah. Gerakan mereka lebih
keras,gigih dan tersebar luas. Yang termashur dalam pemberontakan Mukhtar di
Kuffah. Muhtar terbangun dalam peperangan melawan gerakan Abdullah Ibn Zubair Syi’ah.
Zubair membina gerakan di Makkah setelah
dia menolak sumpah setia dari Yazid.
Ketika di nobatkan sebagai khalifah,
Umar bin Abd Aziz mengatakan untuk memperbaiki dan meningkatkan negeri yang ada
dalam wilayah Islam. Meskipun pemerintahannya sangat singkat, dia berhasil
menjalin hubungan lain dari golongan syi’ah.
B. Faktor-faktor yang
menyebabkan atau mempengaruhi Dinasti Bani Umayyah mengalami kehancuran, adalah
sebagai berikut :
1. Sistem
pergantian khalifah ( keturunan ) tidak
jelas ( persaingan keluarga ) yang menyebabkan tidak jelasnya sistem
pemerintahan
2. Sisa-sisa
syi’ah dan khawarij melakukan gerakan oposisi, yang mengakibatkan lemahnya
kekuatan pemerintahan
3. Pertentangan
etnis antara Bani Qays ( suku arabia utara) dan Bani Kalb ( arabia selatan )
yang menyebabkan sulitnya persatuan dan kesatuan bangsa
4. Ketidakpuasan
bangsa mawali karena dianggap
inferior
5. Sikap
hidup mewah dilingkungan keluarga istana
6. Munculnya
kekuatan baru yang di pelopori oleh keturunan Abbas ibn Abd Al-Muthalib
C. Hasil Peradaban Masa
Bani Umayyah
1. Dibentuknya
Al-kuttab ( sekretaris ) untuk membantu tugas pemerintahaan
2. Menertibkan
angkatan bersenjata dan mencetak mata uang
3. Seni
bangunan atau arsitektur
4. Perkembangan
seni sastra, seni suara, dan seni ukir
5. Perkembangan
administrasi kenegaraan
6. Ekspansi
: Spanyol, Afrika utara, Palestina, dan lain-lain.
2.
Dinasti
Bani Umayyah II di Spanyol
Berkuasa
756-1031 M di Spanyol, ketika Abasiyah berkuasa keluarga Bani Umayyah disapu
habis , mereka ditangkap dan dibunuh. Akan tetapi ada seseorang yang mampu
meloloskan diri, dialah Abdurrahman ibn Marwan. Setelah berhasil meloloskan
diri ia melarikan diri menuju Spanyol, yang saat itu diperintah oleh Yusuf bin
Abdurrahman AL-Fikry (umayyah I ). Banyaknya pertentangan kabilah arab, sebagai
peluang unuk menundukkan wilayah tersebut. Setelah merebut kekuasaan itu
kemudian mendirikan kerejaaan Umayyah II. Dan bergelar al-Dakhil (sang
penakluk ).[4]
Raja-raja yang berkuasa :
1. Abdurrahman
I bin Marwan ad-Dahkhi
2. Hisyam
I bin Abdurrahman
3. Al-Hakm
I bin Hisyam
4. Abdurrahman
II bin Hakam Al-ausat
5. Muhammad
I bin Abdurrahman
6. Al-Mundzir
bin Muhammad
7. Abdullah
bin Muhammad
8. Abdurrahman
III An-nasir
9. Al-Hakim
II Al-munthasir
10. Hisyam
II Al-Muayyad
11. Muhammad
II
12. Sulaiman
13. Abdurrahman
IV
14. Abdurrahma
V
15. Muhammad
III
16. Hisyam
III Al-Mu’atadi
A.
Masa
kejayaan dan hasil peradaban Bani Umayyah II dibawah kepemimpinan Hakam II
al-Mustansir , antara lain :
1. Perkembangan
ilmu pengetahuan yang sangat pesat( munculnya para cendekiawan )
2. Perkembangan
seni, budaya, bahas, dan sastra arab
3. Pembangunan
fisik atau kebudayaan, seperti pembangnan masjid-masjid dan jembatan,setra
istana.[5]
B.
Masa
Kehancuran Bani Umayyah II
Kemunduruan
Bani umayyah II di Andalusia disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya
sebagai berikut :
1. Konflik
Kristen dan Islam yang terus bergejolak, dan tidak adana idelodi pemersatu
2. Kesulitan
dibidang perekonomian
3. Tidak
jelasnya sistem peralihan kekuasaan
4. Keterpencilnya
di dunia Islam karena selama ini, Bani Umayyah selalu menegakkan sendiri
pemerintahannya
BAB
III
KESIMPULAN
Dinasti Bani Umayyah
1.
Sejarah
Berdiri
a.
Berkuasa
pada tahun 40-132 H/ 661-750 M di Damaskus
b.
Perang
shiffin menyebabkan kuatnya posisi Muawiyah. Setelah Ali wafat, Hasan menjadi
khalifah tetapi lemah. Maka dibuatnya
perjanjian damai yang mempersatukan umat di bawah kepemimpinan Muawiyah
bin Abi Sufyan. Tahun persatuan ini disebut ‘am jama’ah atau tahun jama’ah.
Perjanjian ini menyebabkan Muawiyah menjadi penguasa yang absolut. Masa
Khulafaur Rasyidin berakhir dan kekuasaan Bani Umayyah di mulai.
2.
Masa
Kejayaan dan Hasil Peradaban
Masa kejayaan : Muawiyah ibn Abi Sufyan, Abdul Malik ibn Marwan,
Al-Walid ibn Abdul Malik, dan Hisyam ibn Abdul Malik.
Hasil Peradaban :
a.
Dibentuknya
Al Kuttab (sekretraris) membantu tugas pemerintahan.
b.
Menertibkan
angkatan bersenjata dan mencetak mata ,uang.
c.
Seni
bangunan / arsitektur ( ex: Dome of Rock di Yerusalem)
d.
Perkembangan
seni sastra, seni suara dan seni ukir
e.
Perkembangan
administrasi kenegaraan ( misal: qadhi, Kitabat, Hajib, Barid
f.
Ekspansi
: Spanyol, Afrika Utara , Syria, Palestina, Jazirah Arab, Irak, Pakistan,
Persia.
3.
Masa
Kehancuran
1.
Sistem
pergantian khalifah tidak jelas (persaingan keluarga)
2.
Sisa-sisa
Syi’ah dan Khawarij melakukan gerakan oposisi.
3.
Pertentangan
etnis antara Bani Qays dan Bani Kalb.
4.
Ketidakpastian
golongan mawali karena dianggap inferior
5.
Sikap
hidup mewah dilingkungan keluarga istana.
6.
Serangan
dari keturunan Al-Abbas ibn Abdul Al-Muthal ibn (didukung Bani Hasyim, Syi’ah
dan Mawali).
DAFTAR PUSTAKA
Khoiriyah.
Reorientasi Wawasan Sejarah Islam. Yogyakarta: Penerbit Teras, 2012.
Fatah
Syukur. Sejarah Peradaban Islam. Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2002.
No comments:
Post a Comment
Nama :
Kota :
Komentar :