Wednesday, 21 October 2015

SKI

No comments:


Pengertian Sejarah Kebudayaan Islam
di sini saya menjelaskan tentang sejarah kebudayaan islam, sebelum melangkah lebih jauh dalam mempelajari sejarah kebudyaan islam. lebih dahulu saya harus menjelaskan definisi sebagai berikut:

1.
 sejarah

         Secara bahasa, dalam bahasa arab "sejarah" berasal dari kata "syajarah" yang berarti pohon atau sebatang pohon, apapun jenis pohon tersebut. dengan demikian, "sejarah" atau "syajarah" berarti segala sesuatu yang berkaitan dengan suatu pohon mulai sejaak penih pohon itu sampai segala hal yang di hassilkan oleh pohon tersebut. atau dengan kata lain, sejarah ataau "syajarah" adalah catatan detail tentang suatu pohon dan segala sesuatu yang dihasilkan nya. dengan demikian, sejarah dapat di artikan catatan detail dengan lengkap tentang segala sesuatu.

2.
 Kebudayaan

         kebudayaan berasal dari kata "budi" dan "daya". kemudian di gabungkan menjadi "budidaya" yang berarti sebuah upaya untuk menghasilkan dan mengembangkan sessuatu agar menjadi lebih baik dan memberikan manfaat bagi hidup dan kehidupan.
        kemudian di imbuhkan awalan "ke" dan akhiran "an", sehingga menjadi "kebudidayaan "lalu di singkat menjadi "kebudayaan". jadi, kebudayaan artinya segala upaya yang di lakukan oleh umat manusia untuk menghasilkan dan mengembakan sesuatu, baik yang sudah ada maupun yang belum ada agar memberikan manfaat bagi kehidupan manusia.

3.
 Islam        secara bahasa, islam artinya penyerahan, kepatuhan, atau ketundukan. namun menurut istilah, islam adalah agama yang di turunkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad Saw. khususnya dan kepada para nabi lain pada umumnya untuk membimbing umat manusia meraih kebahagian di dunia dan akhirat kelak.
        jika ketiga kata di atas "Sejarah, Kebudayaan, dan Islam" digabungkan, maka menjadi "Sejarah Kebudayaan Islam" berangkat dari beberapa definisi di atas dapat di simpulkan bahwa yang di maksud dengan "Sejarah Kebudayaan Islam" adalah catatan lengkap tentang segala sesuatu yang di hasilkan oleh umat islam untuk kemaslahatan hidup dan kehidupan manusia.

A. Tujuan dan Manfaat Mempelajari Sejarah Kebudayaan Islam

       mempelajari sejarah dalam hal ini sejarah kebudayaan islam memiliki tujuan dan manfat yang penting bagi kehidupan kita untuk zaman sekarang maupun untuk zaman yang akan datang. adapun tujuan mempelajari sejarah adalah untuk mengambil suatu pelajaran dari perjalanan sejarah umat - umat terdahulu, baik umat yang patuh kepada Allah dan Rasul nya maupun yang mengembangkan, kemudian di jadikan pegangan dan teladan untuk kehidupan sekarang dan masa yang akan datang, dalam rangka menggapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat kelak.
       Selai memiliki tujuan , mempelajari sejarah juga sangat bagi kehidupan dan kehidupan kita.adapun manfaat - manfaat dari mempelajari sejarah adalah sebagi berikut:

1.
 untuk mengetahui segala sesuatu yang telah terjadi di masa silam, entah sesuatu itu baik maupun buruk.
    kemudian hal itu di jadikan cermin dan teladan bagi kita dalam menjalani hidup dan kehidupan untuk untuk
    menggapai kebijakan.
2. untuk mengetahui kebudayaan yang di hasilkan oleh umat islam dalam sejarah peradaban manusia, dan            
    sumbangsihnya bagi kehidupan manusia.

3
. untuk mengetauhi peranan dan sumbangan agama islam dan umat islam bagi kebijakan hidup manusia.

4.
 untuk mendidik diri kita menjadi orang yang bijak karna dengan mempelajari sejarah kita bisa mengetahui   
    berlakunya hukum sebab akibat, sehingga kita tidak harus mengalami langsung segala peristiwa, namun
 
    cukup mengambil pelajaran dari sejarah umat terdahulu.

seperti itulah yang bisa saya sampaikan tentang Sejarah Kebudayan Islam kepada kalain semua, semoga bermanfaat.. :D

Rahasia dipilihnya Jazirah Arabia Sebagai Tempat Kelahiran dan Pertumbuhan Islam


Mungkin kita bertanya-tanya kenapa ya awal mula tumbuhnya islam di Arab? Kenapa gak di Indonesia aja, “emang Indonesia waktu itu udah ada apa belum ya?” hehe, atau di negara-negara lain seperti Amerika, India atau di manalah, kenapa harus di Arab?
Oke sobat pembaca semuanya, kemarin waktu pengajian ada sedikit membahas ini, jadi saya ingin membagikan ilmu yang saya dapat ini pada teman-teman semuanya, semoga ilmu yang saya dapat bermanfaat juga buat orang lain.dari kesimpulan yang saya dapat juga dibantu oleh Sirah Nabawiyah, maka alasan mengapa terpilihnya Jazirah Arabia sebagai tempat kelahiran dan pertumbuhan Islam adalah karena:
Tapi tunggu dulu ya, karna sebelum masuk padaa intinya harus dijelaskan dulu karakteristik Bangsa Arab dan tabiat mereka sebelum masuk Islam juga menggambarkan letak geografis tempat mereka hidup dan posisinya diantara negara-negara sekitarnya, juga tentang peradaban dan kebudayaan ummat-ummat lain pada waktu itu, agar bisa nyambung pada pembahasan yang dimaksud.
Dimulai dengan kondisi ummat-ummat yang hidup di sekitar Jazirah Arab sebelum Islam. Pada waktu itu, dunia dikuasai oleh dua negara Adidaya: Persia dan Romawi, kemudian menyusul India dan Yunani.
1. Persia adalah ladang subur berbagai khayalan (khurafat) keagamaan dan filosofis yang saling bertentangan. Di antaranya adalah Zoroaster yang dianut oleh kaum penguasa. Diantara falsafahnya ialah mengutamakan perkawinan seseorang dengan ibunya, anak perempuannya atau saudaranya sehingga Yazdasir II yang memerintah pada abad kelima masehi mengawini anak perempuannya, belum lagi penyimpangan-penyimpangan akhlak yang beraneka ragam.
2. Romawi telah dikuasai sepenuhnya oleh semangat kolonialisme. Negri ini terlibat dalam pertentangan agama antara Romawi di satu pihak dan Nasrani di pihak lain. Negara ini pada waktu yang sama, tak kalah bejatnya dari Persia, Kehidupan nista, kebejatan moral, dan pemerasan ekonomi telah menyebar ke seluruh penjuru negri, akibat dari melimpahnya penghasilan dan menumpuknya pajak.
3. Yunani, Negri ini tenggelam dalam lautan khurafat dan mitos-mitos verbal yang tidak pernah memberinya manfaat.
4. India, sebagaimana yang dikatakan Ust Abul Hasan an-Nadawi, telah disepakati oleh para penulis sejarahnya bahwa negri ini sedang berada pada puncak kebejatan dari segi agama, akhlak, ataupun sosial.
5. Di samping itu harus diketahui bahwa ada satu hal yang menjadi sebab utama terjadinya kemerosotan, keguncangan, dan kenestapaan pada ummat-ummat tersebut, yaitu peradaban dan kebudayaan yang didasarkan pada nilai-nilai materialistik semata, tanpa adanya nilai-nilai moral yang mengarahkan peradaban dan kebudayaan tersebut pada jalan yang benar.
Sementara itu, di Jazirah Arabia, Bangsa Arab hidup dengan tenang, jauh dari bentuk keguncangan tersebut. Mereka tidak memiliki kemewahan dan peradaban Persia yang memungkinkan mereka kreatif dan panai menciptakan kemerosotan-kemerosaotan, filsafat keserbabolehan dan kebejatan moral yang dikemas dalam bentuk agama. Mereka juga tidak memiliki kekuatan militer Romawi yang mendorong mereka melakukaan ekspansi ke negara-negara tetangga. Mereka tidak memiliki kemegahan filosofis dan dialektika Yunani yang menjerat mereka menjadi bangsa mitos dan khurafat.
Karakteristik mereka masih polos, masih menampakkan fitrah kemanusiaan seperti penolong, dermawan, rasa harga diri dan kesucian. Hanya saja mereke tidak memiliki ma’rifat (pengetahuan) yang akan mengungkaapkan jalan ke arah itu karena mereka hidup di dalam kegelapan, kebodohan atau yang sering kita sebut jahiliyyah. Akibatnya mereka sesat jalan, tidak menemukan nilai-nilai tersebut, selanjutnya mereka membunuh anak dengan dalih kemuliaan dan kesucian, memusnahkan harta kekayaan dengan alasan kedermawanan dan membangkitkan peperangan di antara mereka dengan alasan harga diri dan kepahlawanan.
Begitulah kondisi bangsa Arab di jazirah Arab sebelum Islam dan kondisi ummat-ummat lain di sekitarnya. Dengan demikian mereka ‘Bangsa Arab’ lebih mudah disembuhkan dan di arahkan. Tetapi bukan hanya ini sebab utamanya karna jika hanya ini maka kita akan berfikir ternyata Allah ingin yang mudah-mudah, astaghfirullah, tidak sama sekali karna jika Allah menghendaki terbitnya dakwah islam ini dari suatu tempat niscaya untuk keberhasilan dakwah ini, Allah Subhanahu wa ta’ala mempersiapkan prasana di negri tersebut sebagaimana Dia mempersiaapkannya di Jazirah Arabia, Allah tidak akan pernah kesulitan untuk melakukannya karena Dia Pencipta segala sesuatu, Pencipta segala sarana termasuk sebab. alasan di atas, hanyalah sekedar untuk kita lebih mudah berfikir.
Adapun alasan lain mengapa dipilihnya Jazirah Arabia Sebagai Tempat Kelahiran dan Pertumbuhan Islam ialah:
1. Sebagaimana telah kita ketahui, Allah menjdikan Baitul haram sebagai tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yanag aman dan rumah yang pertama kali dibangun bagi manusia untuk beribadah dan menegakkan syiar-syiar agama. Allah juga telah menjadikan dakwah bapak para Nabi, Ibrahi AS, di lembah tersebut. Semua itu merupakan kelaziman dan kesempurnaan jika lembah yang diberkahi ini juga menjadi tempat lahirnya dakwah Islam yang notabene adalah millah Ibrahim dan menjadi tempat diutus dan lahirnya para Nabi. Bagaimana tidak, sedangkan dia (Rasulullah) termasuk keturunan Ibrahim AS.
2. Secara geografis, Jazirah Arabia sangat kondusif untuk mengemban tugas dakwah seperti ini karena Jazirah ini terletak seperti telah disebutkan di atas di bagian tengah ummat-ummat yang ada disekitarnya. Posisi geografis ini akan menjadikan penyebaran dakwah Islam ke semua bangsa dan negara disekitarnya berjalan lancar dan mudah. Bila kita perhatikan kembali sejarah dakwah Islam pada permulaan Islam dan pada pemerintahan para khalifah yang terpimpin, niscaya kita akan mengakui kebenaran hal ini.
3. Sudah menjadi kebijaksanaan Allah untuk menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa dakwah Islam dan media langsung untuk menerjemahkan Kalam Allah dan penyampaiannya kepada kita. Jika kita kaji karakteristik semua bahasa, lalu kita bandingkan dengan bahasa lain, niscaya akan kita temukan bahwa bahasa Arab banyak memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki oleh bahasa lain, saya sendiri sudah meyakininya, karna saya sudah menamatkan kuliah saya di jurusan Sastra Arab. Karena itu sudah sepatutnya jika bahasa Arab dijadikan bahasa pertama bagi kaum muslimin di seluruh penjuru dunia.
Mungkin hanya itu yang saya ketahui, itu pun banyak nyeplaknya dari Sirah Nabawi karangan Dr. Muhammad Sa’id Ramadhan Al-Buthy. Saya sangat berharap tulisan ini bermanfaat bagi kita semua, setidaknya dengan tulisan ini kita termotivasi untuk mengenal dan mengetahui lagi sejarah Islam dan Rasul, sehingga kita tidak hanya mengaku Islam tapi sejarahnya kita tidak tahu. Semoga sejarah Islam selanjutnya bisa nyusul. Waah capek juga ya kalau ngetik banyak-banyak, jadi teringat masa buat skripsi dulu. Semoga bermanfaat ya teman-teman semuanya.

PERADABAN ISLAM PADA MASA DINASTI UMAYYAH

No comments:


BAB I
PENDAHULUAN

Kekhalifah Umayyah merupakan dinasti (mulk) pertama dalam sejarah Islam. Kekhalifahan Umayyah berlangsung dari 661-750 M. Umayyah diambil dari nama Umayyah ibn Abdi Syam ibn Abdi Manaf, yaitu seorang pemimpin suku Qurays di jaman jahiliyah. Mereka adalah keturunan Umayyah yang masih memiliki ikatan keluarga dengan pendahulu Nabi Muhammad SAW. Naiknya Bani Umayyah ke puncak kekuasaany di mulai oleh Mu’awiyah aibn Abi Sufyan yang diduga mempunyai hubungan yang sangat erat (nepotisme) dengan khalifah Usman bin Affan. Mu’awiyah diberi jabatan sebagai gubernur Syiria (Damaskus) ketika itu.[1]
Setelah Usman dibunuh, Ali dibaiat menjadi khalifah pengganti Usman. Mu’awiyah yang merupakan oposisi menjadi musuh dan lawan Ali. Apalagi tuntutan terhadap penyelesaian pembunuhan Usman tidak berhasil dibongkar oleh Ali. Kemudian ia terus melakukan perlawanan setelah peristiwa tahkim yanga dikabulkan oleh Ali. Keberanian Ali untuk memutuskan tahkim yang kemudian dimenangkan oleh kubu Mu’awiyah malah menimbulkan  perseteruan.[2]
Sehingga terjadilah banyak pemberontakan yang menyebabkan berkobarnya peperangan. Hingga Khalifah Ali wafat dan di gantikan Hasan. Pemerintahan Hasan yang lemah memudahkan Bani Umayyah untuk merebut pemerintahan. Akhirnya kekhalifahan jatuh ke tangan Bani Umayyah dan pusat pemerintahan di pindahkan ke Damaskus( tempat Umayyah menjadi gubernur).







                                                                            BAB II
PEMBAHASAN

1.      Peradaban  Islam masa Dinasti  Bani Umayyah
Memasuki masa kekuasaan Muawiyah yang menjadi awal kekuasaan Bani Umayyah pemerintahan yang bersifat Demokratis berubah menjadi Monarchiteridetis (kerajaan turun temurun). Yang dimulai ketika Muawiyah mewajibkan rakyatnya setia kepada anaknya, Yazid. Dia tetap menggunakan istilah “Khalifah” dalam pemerintahannya, akan tetapi dia memberikan intepretasi baru dalam jabatannya “Khalifah Allah” yang berarti penguasa yang diangkat Allah.
Raja-raja yang berkuasa :  14 khalifah
1.      Muawiyyah ibn Abi Sufyan (41-60 H/ 661-689 M )
2.      Yazid ibn Muawiyah/ Yazid I (60-64 H/ 680-683 M )
3.      Muawiyah ibn Yazid/ Muawiyah II (64 H/ 683-684 M )
4.      Marwan ibn al- Hakam/ Marwan I (64-65 H/ 684-685 M )
5.      Abdul Malik ibn Marwan (65-86 H/ 685-705 M )
6.      Al –Walid ibn Abdul Malik/ Al- Walid I (86-96 H/ 705-715 M)
7.      Sulaiman ibn Abdul Malik (96-99 H/ 715-717 M )
8.      Umar bin Abdul Aziz (99-101H/ 717-720 M)
9.      Yazid ibn Abdul Malik/ Yazid II (101-105 H/ 720-724 M)
10.  Hisyam ibn Abdul Malik (105-125 H/ 724-743 M)
11.  Al-Walid ibn Yazid / Al-Walid II (125-126 H/ 743-744 M)
12.  Yazid ibn Al-Walid/ Yazid III (126 H/ 744 M)
13.  Ibrahim ibn Al-Walid (126 H/ 744 M)
14.  Marwan ibn Muhammad / Marwan II (126-132 H/ 744-750 M)

A.    Perluasan Wilayah dan Kemajuan Peradaban
Dizaman Muawiyah, Tunesia dapat ditaklukkan. Disebelah timur Muawiyah dapat menguasai daerah Khurasan sampai ke sungai Oxus dan Afganistan ke Kabul. Ekspansi ke Timur yang dilakukan Muawiyah kemudian dilanjutkan oleh Khalifah Abdul Malik. Pada zaman Abdul Malik pemerintahannya tentram, makmur, dan tertib, pada masa pemerintahannya kurang lebih 10 tahun tercatat sesuai ekspedisi militer[3].
Di zaman Umar bin Abdul Aziz, serangan dilakukan di Prancis yang dipimpin oleh Rahman Ibnu Abdullah Al Ghofiqi. Ia mencoba menyerang kota Tours, dalam peperangan ini Al Ghofiqi terbunuh dan tentara mundur dan kembali ke Spanyol. Disamping daerah tersebut, pulau yang terdapat di laut tengah juga jatuh ke tangan Islam.
Keberhasilan beberapa daerah, kekuasaan Islam betul-betul sangat luas. Bani Umayyah juga banyak berjasa dalam pembangunan di berbagai bidang. Muawiyah mendirikan dinas pos dan tempat tertentu dengan menyediakan kuda dan peralatannya, dia juga menertibkan angkatan bersenjata dan mencetak uang. Pada masanya, jabatan khusus seorang hakim berkembang menjadi profesi sendiri. Khalifah Abdul Malik juga melakukan pembenahan adminitrasi pemerintahan dan memberlakukan bahasa Arab sebagai bahasa resmi. Khalifah Walid bin Walid, membangun panti-panti untuk orang cacat dan homanisnya digaji oleh Negara, dia juga membangun jalan raya, pabrik, gedung pemerintahan dan masjid. Keberhasilan yang dicapai dinasti Umayah tak berarti bahwa politik dalam negeri dapat dianggap stabil.
Yazid diangkat sebagai putera mahkota, mengakibatkan terjadinya perang saudara. Pada tahun 1680 M, ia pindah dari Mekkah ke Kuffah atas perintah syi’ah dan mereka menyangka Husein sebagai khalifah. Gerakan mereka lebih keras,gigih dan tersebar luas. Yang termashur dalam pemberontakan Mukhtar di Kuffah. Muhtar terbangun dalam peperangan melawan gerakan Abdullah Ibn Zubair Syi’ah. Zubair membina gerakan  di Makkah setelah dia menolak sumpah setia dari Yazid.
Ketika di nobatkan sebagai khalifah, Umar bin Abd Aziz mengatakan untuk memperbaiki dan meningkatkan negeri yang ada dalam wilayah Islam. Meskipun pemerintahannya sangat singkat, dia berhasil menjalin hubungan lain dari golongan syi’ah.

B.     Faktor-faktor yang menyebabkan atau mempengaruhi Dinasti Bani Umayyah mengalami kehancuran, adalah sebagai berikut :
1.      Sistem pergantian khalifah ( keturunan )  tidak jelas ( persaingan keluarga ) yang menyebabkan tidak jelasnya sistem pemerintahan
2.      Sisa-sisa syi’ah dan khawarij melakukan gerakan oposisi, yang mengakibatkan lemahnya kekuatan pemerintahan
3.      Pertentangan etnis antara Bani Qays ( suku arabia utara) dan Bani Kalb ( arabia selatan ) yang menyebabkan sulitnya persatuan dan kesatuan bangsa
4.      Ketidakpuasan bangsa mawali karena dianggap inferior
5.      Sikap hidup mewah dilingkungan keluarga istana
6.      Munculnya kekuatan baru yang di pelopori oleh keturunan Abbas ibn Abd Al-Muthalib

C.    Hasil Peradaban Masa Bani Umayyah
1.      Dibentuknya Al-kuttab ( sekretaris ) untuk membantu tugas pemerintahaan
2.      Menertibkan angkatan bersenjata dan mencetak mata uang
3.      Seni bangunan atau arsitektur
4.      Perkembangan seni sastra, seni suara, dan seni ukir
5.      Perkembangan administrasi kenegaraan
6.      Ekspansi : Spanyol, Afrika utara, Palestina, dan lain-lain.

2.      Dinasti Bani Umayyah II di Spanyol
Berkuasa 756-1031 M di Spanyol, ketika Abasiyah berkuasa keluarga Bani Umayyah disapu habis , mereka ditangkap dan dibunuh. Akan tetapi ada seseorang yang mampu meloloskan diri, dialah Abdurrahman ibn Marwan. Setelah berhasil meloloskan diri ia melarikan diri menuju Spanyol, yang saat itu diperintah oleh Yusuf bin Abdurrahman AL-Fikry (umayyah I ). Banyaknya pertentangan kabilah arab, sebagai peluang unuk menundukkan wilayah tersebut. Setelah merebut kekuasaan itu kemudian mendirikan kerejaaan Umayyah II. Dan bergelar al-Dakhil (sang penakluk ).[4]
 Raja-raja yang berkuasa :
1.      Abdurrahman I bin Marwan ad-Dahkhi
2.      Hisyam I bin Abdurrahman
3.      Al-Hakm I bin Hisyam
4.      Abdurrahman II bin Hakam Al-ausat
5.      Muhammad I bin Abdurrahman
6.      Al-Mundzir bin Muhammad
7.      Abdullah bin Muhammad
8.      Abdurrahman III An-nasir
9.      Al-Hakim II Al-munthasir
10.  Hisyam II Al-Muayyad
11.  Muhammad II
12.  Sulaiman
13.  Abdurrahman IV
14.  Abdurrahma V
15.  Muhammad III
16.  Hisyam III Al-Mu’atadi
A.    Masa kejayaan dan hasil peradaban Bani Umayyah II dibawah kepemimpinan Hakam II al-Mustansir , antara lain :
1.      Perkembangan ilmu pengetahuan yang sangat pesat( munculnya para cendekiawan )
2.      Perkembangan seni, budaya, bahas, dan sastra arab
3.      Pembangunan fisik atau kebudayaan, seperti pembangnan masjid-masjid dan jembatan,setra istana.[5]
B.     Masa Kehancuran Bani Umayyah II
Kemunduruan Bani umayyah II di Andalusia disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya sebagai berikut :
1.      Konflik Kristen dan Islam yang terus bergejolak, dan tidak adana idelodi pemersatu
2.      Kesulitan dibidang perekonomian
3.      Tidak jelasnya sistem peralihan kekuasaan
4.      Keterpencilnya di dunia Islam karena selama ini, Bani Umayyah selalu menegakkan sendiri pemerintahannya

  BAB III
KESIMPULAN
Dinasti Bani Umayyah  
1.      Sejarah Berdiri
a.       Berkuasa pada tahun 40-132 H/ 661-750 M di Damaskus
b.      Perang shiffin menyebabkan kuatnya posisi Muawiyah. Setelah Ali wafat, Hasan menjadi khalifah tetapi lemah. Maka dibuatnya  perjanjian damai yang mempersatukan umat di bawah kepemimpinan Muawiyah bin Abi Sufyan. Tahun persatuan ini disebut ‘am jama’ah atau tahun jama’ah. Perjanjian ini menyebabkan Muawiyah menjadi penguasa yang absolut. Masa Khulafaur Rasyidin berakhir dan kekuasaan Bani Umayyah di mulai.

2.      Masa Kejayaan dan Hasil Peradaban
Masa kejayaan : Muawiyah ibn Abi Sufyan, Abdul Malik ibn Marwan, Al-Walid ibn Abdul Malik, dan Hisyam ibn Abdul Malik.

Hasil Peradaban :
a.       Dibentuknya Al Kuttab (sekretraris) membantu tugas pemerintahan.
b.      Menertibkan angkatan bersenjata dan mencetak mata ,uang.
c.       Seni bangunan / arsitektur ( ex: Dome of Rock di Yerusalem)
d.      Perkembangan seni sastra, seni suara dan seni ukir
e.       Perkembangan administrasi kenegaraan ( misal: qadhi, Kitabat, Hajib, Barid
f.       Ekspansi : Spanyol, Afrika Utara , Syria, Palestina, Jazirah Arab, Irak, Pakistan, Persia.

3.      Masa Kehancuran
1.      Sistem pergantian khalifah tidak jelas (persaingan keluarga)
2.      Sisa-sisa Syi’ah dan Khawarij melakukan gerakan oposisi.
3.      Pertentangan etnis antara Bani Qays dan Bani Kalb.
4.      Ketidakpastian golongan mawali karena dianggap inferior
5.      Sikap hidup mewah dilingkungan keluarga istana.
6.      Serangan dari keturunan Al-Abbas ibn Abdul Al-Muthal ibn (didukung Bani Hasyim, Syi’ah dan Mawali).



DAFTAR PUSTAKA

Badri Atim. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: Raja Grafindo, 2011.
Khoiriyah. Reorientasi Wawasan Sejarah Islam. Yogyakarta:  Penerbit Teras, 2012.
Fatah Syukur. Sejarah Peradaban Islam. Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2002.


[1] Khoiriyah. Reorientasi Wawasan Sejarah Islam. (Yogyakarta:  Penerbit Teras, 2012), hlm.76

[2] Fatah Syukur. Sejarah Peradaban Islam. (Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2002), hlm.57


[3] Badri Atim. Sejarah Peradaban Islam. (Jakarta: Raja Grafindo, 2011), hlm.47

[4] Khoiriyah. Reorientasi Wawasan Sejarah Islam, hlm.121
[5] Khoiriyah. Reorientasi Wawasan Sejarah Islam,hlm 124.