Monday, 16 November 2015

Cemburu Menurut Islam

Cemburu yang Dirahmati
&
Cemburu yang Dimurkai



                Cemburu adalah suatu hal yang wajar. Namun sayangnya, bermula dari hal yang wajar itulah kerap kali kita justru memiliki kadar kecemburuan yang berlebih. Nah sebenarnya bagaimana kita memaknai sekaligus ‘menempatkan’ rasa cemburu itu agar membawa keberkahan. Bukan menjadi suatu hal yang dimurkai Allah SWT. Brikut ini salah satu wawancara dengan Ustadz Kasori Mujahid, anggota MUI Surakarta.

Mengapa rasa cemburu kerap hadir dalam rumah tangga?
Rasa cemburu lahir dari sebuah cinta. Jika seseorang merasa pasangannya mulai sedikit berpaling, maka wajar bila timbul rasa cemburu. Pun demikian, meski menjadi hal yang wajar, hendaknya seorang muslim bisa mengontrol dirinya agar rasa cemburu tersebut diridhoi Allah SWT.

            Rasulullah SAW bersabda: “Cemburu itu ada dua macam. Ada cemburu yang dicintai Allah SWT dan ada yang dibenci-Nya. ”Kami bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah cemburu yang disukai Allah itu? “Beliau menjawab, “Jika kedurhakaan-kedurhakaan kepada-Nya dan jika hal-hal yang diharamkan-Nya dilanggar. “Kami bertanya lagi, “Lalu apakah cemburu yang dibenci Allah SWT? “Beliau menjawab, “Kecemburuan salah seorang diantara kalian di luar kadarnya.”

Apakah itu menegaskan bahwa cemburu itu diperbolehkan?
            Ya. Cemburu itu diperbolehkan, bahkan diwajibkan. Contoh, jika seorang suami tidak cemburu ketika melihat istrinya bermaksiat, maka ia akan masuk ke dalam kategori dayyuts. Rasulullah SAW bersabda, “Ada tiga golongan yang tidak akan dilihat oleh Allah pada hari kiamat nanti, yaitu orang yang durhaka kepada kedua orangtuanya, perempuan yang menyerupai laki-laki, dan dayyuts…” (HR. An-Nasa’i)

Bagaimana cara mengatasi rasa cemburu dalam hubungan suami istri?
            Suami istri harus menyamakan visi dan misidalam keluarga, bahwa kehidupan mereka dalam berumah tangga untuk beribadah kepada Allah. Maka, ketika cemburu dating, bisa diselesaikan dengan cara yang Allah suka yakni dengan saling berkomunikasi. Ini adalah solusi bagi penyelesaian semua masalah.

Bagaimana Islam mengatur agar cemburu itu justru bisa menjadi berkah?
            Suami istri harus sama-sama memahami ajaran Islam. Rasa cemburu yang lahir dalam rumah tangga mereka adalah semata-mata karena Allah. Maka penyampaian tentang rasa cemburu itu haruslah  dengan baik dan tetap dengan kasih sayang.


            Jika pasangan sudah memperbaiki diri atau mengakui kesalahan, maka jangan sekali-kali mencari mencari kesalahannya lagi. Hal ini telah dinasihatkan oleh Rasulullah dalam sabda beliau: “Aku peringatkan kepada kalian tentang prasangka, karena sesungguhnya prasangka adalah perkataan yang paling bohong, dan janganlah kalian berusaha untuk mendapatkan informasi tentang kejelekan dan mencari-cari kesalahan orang lain, jangan pula saling dengki, saling benci, saling memusuhi, jadilah kalian hamba Allah yang bersaudara.” (HR. Bukhori Muslim).

No comments:

Post a Comment

Nama :
Kota :
Komentar :