Cemburu yang Dirahmati
&
Cemburu yang Dimurkai
Cemburu adalah suatu hal yang wajar.
Namun sayangnya, bermula dari hal yang wajar itulah kerap kali kita justru
memiliki kadar kecemburuan yang berlebih. Nah sebenarnya bagaimana kita
memaknai sekaligus ‘menempatkan’ rasa cemburu itu agar membawa keberkahan.
Bukan menjadi suatu hal yang dimurkai Allah SWT. Brikut ini salah satu
wawancara dengan Ustadz Kasori Mujahid, anggota MUI Surakarta.
Mengapa rasa cemburu kerap hadir dalam rumah tangga?
Rasa cemburu lahir dari sebuah cinta. Jika seseorang merasa
pasangannya mulai sedikit berpaling, maka wajar bila timbul rasa cemburu. Pun
demikian, meski menjadi hal yang wajar, hendaknya seorang muslim bisa
mengontrol dirinya agar rasa cemburu tersebut diridhoi Allah SWT.
Rasulullah SAW bersabda: “Cemburu itu ada dua macam. Ada cemburu yang
dicintai Allah SWT dan ada yang dibenci-Nya. ”Kami bertanya, “Wahai Rasulullah,
apakah cemburu yang disukai Allah itu? “Beliau menjawab, “Jika
kedurhakaan-kedurhakaan kepada-Nya dan jika hal-hal yang diharamkan-Nya
dilanggar. “Kami bertanya lagi, “Lalu apakah cemburu yang dibenci Allah SWT? “Beliau
menjawab, “Kecemburuan salah seorang diantara kalian di luar kadarnya.”
Apakah itu menegaskan bahwa cemburu itu diperbolehkan?
Ya. Cemburu itu diperbolehkan,
bahkan diwajibkan. Contoh, jika seorang suami tidak cemburu ketika melihat
istrinya bermaksiat, maka ia akan masuk ke dalam kategori dayyuts. Rasulullah
SAW bersabda, “Ada tiga golongan yang
tidak akan dilihat oleh Allah pada hari kiamat nanti, yaitu orang yang durhaka kepada kedua
orangtuanya, perempuan yang menyerupai laki-laki, dan dayyuts…” (HR.
An-Nasa’i)
Bagaimana cara mengatasi rasa cemburu dalam hubungan suami istri?
Suami istri harus menyamakan visi dan
misidalam keluarga, bahwa kehidupan mereka dalam berumah tangga untuk beribadah
kepada Allah. Maka, ketika cemburu dating, bisa diselesaikan dengan cara yang
Allah suka yakni dengan saling berkomunikasi. Ini adalah solusi bagi
penyelesaian semua masalah.
Bagaimana Islam mengatur agar cemburu itu justru bisa menjadi berkah?
Suami istri harus sama-sama memahami
ajaran Islam. Rasa cemburu yang lahir dalam rumah tangga mereka adalah
semata-mata karena Allah. Maka penyampaian tentang rasa cemburu itu
haruslah dengan baik dan tetap dengan
kasih sayang.
Jika pasangan sudah memperbaiki diri
atau mengakui kesalahan, maka jangan sekali-kali mencari mencari kesalahannya
lagi. Hal ini telah dinasihatkan oleh Rasulullah dalam sabda beliau: “Aku peringatkan kepada kalian tentang
prasangka, karena sesungguhnya prasangka adalah perkataan yang paling bohong,
dan janganlah kalian berusaha untuk mendapatkan informasi tentang kejelekan dan
mencari-cari kesalahan orang lain, jangan pula saling dengki, saling benci,
saling memusuhi, jadilah kalian hamba Allah yang bersaudara.” (HR. Bukhori
Muslim).
No comments:
Post a Comment
Nama :
Kota :
Komentar :