Senin, 10 Agustus 2015
Catatan Hati Seorang Suami
Seorang suami menceritakan kepada saya sebuah kejadian kecil yang
dialaminya dalam kehidupan rumah tangga. Ia bekerja di sebuah instansi
swasta, berangkat pagi dan pulang sore, maghrib baru tiba di rumah.
Istrinya tidak bwkerja formal, namun sangat konsentrasi untuk mengurus
tiga anak mereka yang masih kecil.
Selama ini ia dan istrinya selalu berusaha untuk saling mengerti dan
saling memahami, sehingga tidak terjadi suasana saling menuntut di
antara mereka. Setiap hari sang istri memasak, membersihkan rumah,
mencuci baju, dan mengurus anak.
Berikut ini penuturan suami.
Biasanya menjelang maghrib aku sudah sampai rumah. Namun
hari ini, selepas isya' aku baru pulang dan tiba di rumah sekitar jam
sembilan malam. Daffa, anak pertamaku yang baru kelas tiga SD membukakan
pintu untukku.
"Aku diminta ibu untuk menunggu ayah pulang agar bisa membukakan pintu," kata anakku.
"Terimakasih Nak, kau baik sekali. Sekarang engkau tidur ya, bareng
adik di kamar," jawabku. Ia mengangguk dan segera masuk kamar.
Aku segera masuk ke kamarku. Sejenak aku tertegun menatap istriku.
Ia tertidur kelelahan, di samping si bungsu yang juga sudah pulas.
Aku perhatikan wajah istriku, tidak tega aku membangunkannya. Tentu
ia sangat lelah mengurus tiha anakku yang masih kecil-kecil. Biarlah ia
istirahat.
Aku memegang keningnya, dengan lembut aku berdoa, "Ya Allah,
berikan kebahagiaan baginya di dunia dan kelak di akhirat. Sungguh, ia
telah membahagiakan aku dengan berbagai kebaikan yang ia lakukan setiap
saat. Hanya Engkau yang bisa memberikan balasan berlipat."
SEMOGA BERMANFAAT...Waassalamu'alaikum.
No comments:
Post a Comment
Nama :
Kota :
Komentar :