ALHAMDULILLAH....SUDAH HUJAN...
Ketika musim hujan, dalam menyikapinya manusia terbagi menjadi dua:
1. Senang, karena hujan merupakan kenikmatan.
2. Sedih, karena bikin banjir, menghambat aktivitas, pekerjaan terganggu, dll.
Sikap seperti apa yang harus kita ambil?
Marilah kita simak firman Allah Ta'ala:
وَهُوَ الَّذِي يُنَزِّلُ الْغَيْثَ مِنْ بَعْدِ مَا قَنَطُوا وَيَنْشُرُ رَحْمَتَهُ وَهُوَ الْوَلِيُّ الْحَمِيدُ
“Dan Dialah Yang menurunkan hujan sesudah mereka berputus asa dan menyebarkan rahmat-Nya. Dan Dialah Yang Maha Pelindung lagi Maha Terpuji.” (QS. Asy Syuura: 28).
Makna rahmat Allah (رَحْمَتَهُ) dalam ayat ini adalah hujan yang diturunkan dari langit (tafsir Thabari 21/537). Tatkala manusia sudah putus asa karena lamanya hujan yang tidak kunjung turun, maka Allah pun menurunkan hujan dan mengingatkan mereka akan nikmat-Nya. Dan Allah Maha Pelindung bagi hamba-Nya yang ta’at kepada-Nya.
Di dalam ayat yang lain Allah Ta’ala berfirman: وَهُوَ الَّذِي يُرْسِلُ الرِّيَاحَ بُشْرًا بَيْنَ يَدَيْ رَحْمَتِهِ حَتَّى إِذَا أَقَلَّتْ سَحَابًا ثِقَالاً سُقْنَاهُ لِبَلَدٍ مَّيِّتٍ فَأَنزَلْنَا بِهِ الْمَاء فَأَخْرَجْنَا بِهِ مِن كُلِّ الثَّمَرَاتِ كَذَلِكَ نُخْرِجُ الْموْتَى لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ “Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu, maka Kami keluarkan dengan sebab hujan itu berbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran.” (QS. Al A’rof: 57).
Maka bagaimana bisa kita menganggap hujan membawa kerugian, sedangkan Allah Ta'ala menyebut hujan sebagai rahmat-Nya. Dan tidak lah mengetahui tanda-tanda kebesaran Allah ini, melainkan orang-orang yang mau mengambil pelajaran.
Ustadz Andy Fahmi, Lc
No comments:
Post a Comment
Nama :
Kota :
Komentar :