Wednesday, 24 February 2016

Agar Tidak SEDIH

No comments:
Empat Hal Penghilang Kesedihan 


Dari ‘Abdullah bin ‘Amru, ia berkata, أربع خلال إذا أعطيتهن فلا يضرك ما عزل عنك من الدنيا : حسن خليقة، وعفاف طعمةٍ، وصدقُ حديثٍ، وحفظ أمانةٍ “Terdapat empat kriteria yang apabila engkau memilikinya, niscaya harta dunia yang luput tidak akan menyedihkan dirimu.
Keempat kriteria itu adalah:
[1] Perangai yang terpuji,
[2] Memakan yang halal,
[3] Berkata benar, dan
[4] Menjaga amanah."
[Shahih. HR. Bukhari dalam al-Adab al-Mufrad].

Tuesday, 23 February 2016

Apakah Allah memberi kemiskinan?

No comments:
Isilah titik-titik di bawah ini dan mohon dijawab dengan jujur di dalam hati kita masing-masing. Mohon tdk membaca kebawah sebelum soal dijawab ya. mari kita perhatikan:

1. Allah menciptakan tertawa dan ..........
2. Allah itu mematikan dan .............
3. Allah menciptakan laki-laki dan ...........
4. Allah memberikan kekayaan dan ..........

Sekarang mari kita bahas. Mayoritas kita tentu akan dengan mudah menjawab:
1. ....dan Menangis 
2. ...dan Menghidupkan
3. ...... dan Perempuan
Tapi bagaimana dengan no.4 ...? Apakah jawabannya Kemiskinan ...?

Untuk mengetahui jawabannya, mari kita lihat rangkaian firman Allah dalam Surah An-Najm ayat 43-45, dan 48, sebagai berikut:

Jawaban no 1: ﻭَﺃَﻧَّﻪُ ﻫُﻮَ ﺃَﺿْﺤَﻚَ ﻭَﺃَﺑْﻜَﻰ "dan Dia-lah yang menjadikan orang tertawa dan menangis." (QS. An-Najm: 43)

Jawaban no 2: ﻭَﺃَﻧَّﻪُ ﻫُﻮَ ﺃَﻣَﺎﺕَ ﻭَﺃَﺣْﻴَﺎ "dan Dia-lah yang mematikan dan menghidupkan." (QS. An-Najm: 44)

Jawaban no 3: ﻭَﺃَﻧَّﻪُ ﺧَﻠَﻖَ ﺍﻟﺰَّﻭْﺟَﻴْﻦِ ﺍﻟﺬَّﻛَﺮَ ﻭَﺍﻟْﺄُﻧﺜَﻰ "dan Dia-lah yang menciptakan berpasang-pasangan laki-laki dan perempuan." (QS. An-Najm: 45)

Jawaban no 4:  ﻭَﺃَﻧَّﻪُ ﻫُﻮَ ﺃَﻏْﻨَﻰ ﻭَﺃَﻗْﻨَﻰ "dan Dia-lah yang memberikan kekayaan dan kecukupan." (QS. An-Najm: 48)

Ternyata jawaban kita yg benar hanya pada no. 1-3...
Sedangkan jawaban untuk no. 4 keliru dan kita sdh berburuk sangka kpd Allah SWT...

Subhanallah.. Sesungguhnya Allah Ta'ala hanya memberi Kekayaan dan Kecukupan kepada hamba-Nya. Ternyata yang "menciptakan" Kemiskinan adalah diri kita sendiri. Hal ini bisa jadi karena ketidakadilan ekonomi, kemalasan, bisa jadi juga karena kemiskinan itu kita bentuk di dalam pola pikir (mindset) kita sendiri.

Itulah hakikatnya, mengapa orang-orang yang senantiasa bersyukur; walaupun hidup pas-pasan (bahkan mungkin menurut orang lain jauh dari cukup/ kurang) ia akan tetap tersenyum dan merasa cukup, bukan merasa miskin. Jadi, marilah kita mulai dari bangun tidur di pagi hari dgn rasa syukur, rasa keberlimpahan dan kecukupan di dalam hati.

Semoga bermanfaat... ^_^

Hujan

No comments:
ALHAMDULILLAH....SUDAH HUJAN... 




Ketika musim hujan, dalam menyikapinya manusia terbagi menjadi dua:
1. Senang, karena hujan merupakan kenikmatan.
2. Sedih, karena bikin banjir, menghambat aktivitas, pekerjaan terganggu, dll.

Sikap seperti apa yang harus kita ambil?
Marilah kita simak firman Allah Ta'ala:

 وَهُوَ الَّذِي يُنَزِّلُ الْغَيْثَ مِنْ بَعْدِ مَا قَنَطُوا وَيَنْشُرُ رَحْمَتَهُ وَهُوَ الْوَلِيُّ الْحَمِيدُ

 “Dan Dialah Yang menurunkan hujan sesudah mereka berputus asa dan menyebarkan rahmat-Nya. Dan Dialah Yang Maha Pelindung lagi Maha Terpuji.” (QS. Asy Syuura: 28).

Makna rahmat Allah (رَحْمَتَهُ) dalam ayat ini adalah hujan yang diturunkan dari langit (tafsir Thabari 21/537). Tatkala manusia sudah putus asa karena lamanya hujan yang tidak kunjung turun, maka Allah pun menurunkan hujan dan mengingatkan mereka akan nikmat-Nya. Dan Allah Maha Pelindung bagi hamba-Nya yang ta’at kepada-Nya. 

Di dalam ayat yang lain Allah Ta’ala berfirman: وَهُوَ الَّذِي يُرْسِلُ الرِّيَاحَ بُشْرًا بَيْنَ يَدَيْ رَحْمَتِهِ حَتَّى إِذَا أَقَلَّتْ سَحَابًا ثِقَالاً سُقْنَاهُ لِبَلَدٍ مَّيِّتٍ فَأَنزَلْنَا بِهِ الْمَاء فَأَخْرَجْنَا بِهِ مِن كُلِّ الثَّمَرَاتِ كَذَلِكَ نُخْرِجُ الْموْتَى لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ “Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu, maka Kami keluarkan dengan sebab hujan itu berbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran.” (QS. Al A’rof: 57).

Maka bagaimana bisa kita menganggap hujan membawa kerugian, sedangkan Allah Ta'ala menyebut hujan sebagai rahmat-Nya. Dan tidak lah mengetahui tanda-tanda kebesaran Allah ini, melainkan orang-orang yang mau mengambil pelajaran.

Ustadz Andy Fahmi, Lc